top of page
Search

Pemahaman Asal Mulanya Sosok Astral Atau Yang Biasa Di Sebut Hantu

  • kaminaricolour
  • Apr 1, 2019
  • 3 min read

Disaat seorang wafat, cuma badan fisiknya saja yg tidak ada. Akan tetapi, badan halus/arwahnya (yg terdiri dalam Pemikiran, Cendekia serta Jiwa, tiada badan fisiknya) konsisten ada serta tukar ke lokasi lain di Alam Semesta. Lihat pada gambar dibawah berikut ini untuk mendapat pandangan lebih detail mengenai terdiri dalam apa kita serta apa yg kita tinggalkan selesai kematian. Asal mula hantu memang yaitu arwah orang wafat seperti yg dimaksud di atas. Hantu menurut definisinya yaitu arwah orang wafat yg penuhi kriteria-kriteria dibawah ini:


Mereka yaitu badan halus/rohani

Mereka (hantu-hantu) masuk ke ‘wilayah alam bawah’ (Bhuvarlok) yg mana adalah diantara satu dari ke-7 lokasi Neraka, tapi mereka dapat diketemukan di lokasi alam Bumi (Bhūlok) ini. Ini karena disebabkan hantu yg datang dari lokasi lebih halus di Alam Semesta, bisa pergi ke lokasi yg lebih kasar seperti Bumi seperti keinginan. Mereka tdk ada dalam lokasi alam-alam positif di alam semesta adalah Surga (Swargalok) serta alam-alam diatasnya.

Dalam soal ini, mereka punyai keinginan-keinginan yg gak tercukupi seperti selera seksual, ketagihan alkohol (beberapa hal yg mereka cuma bisa alami dengan badan fisik), kemauan balas dendam, dan lain-lain. Mereka mendapatkan kesenangan dari mengatur atau menyiksa manusia serta tubuh-tubuh halus yang lain. Maksud mereka untuk beberapa umumnya ke arah pada bawa kelaliman dalam penduduk. Arwah orang wafat bisa didefinisikan jadi hantu bila karakteristik-karakteristik serta tekad mereka sama dengan persyaratan yg dikatakan diatas. Karena itu, tdk ada proses privat yang perlu dilakoni arwah manusia selesai wafat untuk jadi hantu.



2. Ke mana arwah orang wafat pergi serta berubah menjadi apa arwah manusia selesai wafat?

Disaat kita wafat, maksud kita di alam selesai kematian dipastikan oleh beberapa aspek. Beberapa faktor ini salah satunya:


Jumlah serta style impresi-impresi yg terciptakan di pemikiran bawah sadar kita, yg terkait pada bagaimana kita udah menekuni hidup kita. Lihat ke artikel mengenai impresi-impresi dalam pemikiran kita yg tentukan pembawaan alami serta kepribadian kita. Ego kita: Kata ‘ego’ di sini dimanfaatkan dalam kerangka spiritual. Tidak hanya pemakaian setiap harinya jadi harga diri serta keangkuhan, ego pun di artikan jadi sikap dualisme dengan Tuhan. Dualisme, dalam soal ini bermakna merasa diri jadi sisi yg terpisah dari Tuhan. Ego sendiri adalah satu guna dari seberapa jauh kita mengidentifikasikan diri dengan ke-5 panca indera, pemikiran serta cendekia, akan tetapi tdk mengidentifikasikan diri dengan inti Jiwa (Roh Sejati) atau prinsip Tuhan di diri kita (Atma). Beberapa jenis tindakan yg kita melakukan saat kita hidup. Tingkatan serta sistim latihan spiritual yg udah kita melakukan pada saat hidup.

Takdir kita Style kematian – alami serta tenang atau bisa saja dengan kekerasan/alami kecelakaan. Teknik pemakaman (penguburan, kremasi, atau teknik lain). Ritual-ritual yg dikerjakan sesuai sama ilmu dan pengetahuan spiritual oleh keturunan-keturunan kita untuk menolong kita dalam kehidupan selesai kematian.


3. Arwah yg berkemungkinan besar berubah menjadi asal mula hantu selesai wafat

Arwah orang wafat berkemungkinan besar berubah menjadi asal mula hantu seandainya:


Mereka punyai banyak hasrat-hasrat yg tdk tercukupi. Banyak gangguan-gangguan kepribadian, seperti emosi, takut, rakus, dan seterusnya. Banyak impresi/beberapa kesan negatif dalam pemikiran. Punyai ego yg besar. Mereka udah bikin rugi orang serta punyai pembawaan basic alami untuk menyakiti orang. Mereka kekurangan latihan spiritual dengan tingkatan-tingkatan ketujuan pelepasan keterikatan pada pemikiran, badan fisik, serta cendekia, dan yg dikerjakan dengan maksud untuk capai kesadaran dapat Tuhan YME.

Surga (Swarga) dan lain-lain, dan tdk berubah menjadi hantu. Umat manusia yang lain, disaat mereka wafat, mendapatkan diri mereka di lokasi alam bawah/Nether (Bhuvarlok) serta Neraka (Pātāl). Sejumlah besar arwah orang wafat di lokasi bawah/Nether berkemungkinan besar berubah menjadi asal mula hantu, sesaat semua arwah orang wafat di Neraka yaitu hantu.


Sesungguhnya, bahkan juga bila seorang yaitu orang yg sopan-santun serta berlaku baik saat hidupnya tapi tdk miliki kekuatan spiritual lumayan besar yg didapatkan lewat latihan spiritual, jadi dia berkesempatan berubah menjadi hantu disaat wafat. Ini karena disebabkan dia dapat terserang oleh hantu-hantu tingkat tinggi serta dapat dikontrol oleh mereka. Seperti berlaku diatas Bumi ini, di daerah-daerah alam semesta yang lain pun berlaku hukum rimba ‘siapa yg kuat dialah yg berkuasa’ serta yg paling kuatlah yang bisa bertahan hidup. Hantu-hantu tingkatan tinggi, dengan kapabilitas spiritual mereka, bikin arwah ‘orang yg sopan-santun serta berlaku baik’ dengan kapabilitas spiritual lebih rendah mengerjakan beberapa hal yg berseberangan dengan kemauan mereka serta dengan demikian, otomatis bikin mereka berubah menjadi hantu. Selesai periode waktu khusus, arwah yg asal usulnya dari ‘orang baik’ itu selanjutnya menyerah serta berubah menjadi hantu yg mendapatkan kesenangan dari menyakiti manusia, atau penuhi selera duniawi mereka dengan merasuki manusia.


Pesan moralnya yaitu bila kita tdk mengerjakan latihan spiritual sama dengan ke enam prinsip-prinsip basic Spiritualitas yg punya sifat universal serta tdk kurangi ego kita, jadi besar kemungkinan arwah kita bisa menjadi asal mula hantu selesai wafat.

 
 
 

Comments


bottom of page